Kajian Seni Rupa Selain Kajian Semiotika

 Hallo teman – teman di blog ini saya ingin membahas terkait suatu kajian seni rupa selain Kajian Semiotika adalah Kajian Hermeneutika.

Perkembangan hermeneutika sebagai teori penafsiran, membantu peneliti untuk mengkaji objek analisis hermeneutika seperti, folklor, karya sastra, teks hukum, ideologi, kitab suci, dan lain-lain. Seseorang yang melepaskan hermeneutika yang pada awalnya hanya mengkaji teks yang bersifat ilahi seperti kitab suci adalah Schleimacher. Fredrich Daniel Ernest Schleiemacher adalah tokoh hermeneutika romantik yang memberikan dua metode dalam melakukan interprestasi terhadap sebuah teks. Pertama, interprestasi grammatikal yang mempertimbangkan aspek kebahasaan. Kedua, interprestasi psikologi yang lebih berfokus pada aspek kejiwaan pengarang atau penutur. Hermeneutika Schleiermacher lebih dikenal dengan istilah seni memahami yang merupakan 5 proses mengetahui makna kata-kata yang diucapkan pembicara. Objek memahami dalam hermeneutika Schleiermacher adalah bahasa. Penelitian ini sesuai dengan teori hermeneutika Scheiermacher yang membagi interprestasinya menjadi dua yaitu, interprestasi gramatikal yang berhubungan dengan bahasa dan sejarah serta interprestasi psikologi yang berhubungan dengan kejiwaan pengarang atau penutur.

Hermeneutika secara istilah berasal dari bahasa Yunani hermeneuein, yang berarti menafsirkan. Kata hermeneneuein sangat berkaitan erat dengan nuansa zaman Yunani kuno. Di Yunani ada seorang tokoh yang bernama Hermes yang ditugaskan sebagai pembawa pesan untuk disampaikan kepada manusia, pesan yang dibawa merupakan risalah dari Dewa-dewa yang ditujukan kepada manusia. Sebelum Hermes menyampaikan pesan dari Dewa-dewa, maka Hermes harus menafsirkan pesan tersebut kedalam bahasa manusia, Hermes melakukan hal tersebut agar tidak terjadi kesenjangan interaksi antar manusia. Dari sejarah lahirnya hermeneutika sebagai ilmu tentang penafsiran memberikan pemahaman bahwa tujuan dari interprestasi yang dilakukan oleh Hermes adalah untuk mencegah terjadinya kesalahpahaman komunikasi terhadap makna.

Hermeneutika sebagai ilmu interprestasi, mempunyai peran penting terhadap karya sastra. Pada hakikatnya karya sastra merupakan sebuah kekreatifan manusia dalam menciptakan sesuatu yang bersifat mimesis. Perkembangan karya sastra berkaitan erat dengan hermeneutika, peran hermeneutika dalam karya sastra adalah menafsirka makna-makna yang terkandung dalam karya sastra. Objek pengkajian hermeneutika dalam karya sastra adalah pertimbangan-pertimbangan sejarah lahirnya karya sastra tersebut atau aspek pedukung bahasa dalam karya sastra.

Adapula Hermeneutika Schleiermacher, Fredrich Ernest Daniel Schlaiermacher (1768-1834) adalah seorang tokoh hermeneutika yang lahir pada zaman romantik di Jerman. Tokoh 29 ini lahir pada tanggal 21 november 1976 di Breslau. Pemikiran Schleiermacher dipandang sebagai awal zaman awal kemunculan filsafat hermeneutika. Hermeneutika sebagai sebuah seni memahami dinyatakan olehnya: “semenjak seni berbicara dan seni memahami berhubungan satu sama lain, maka berbicara adalah sisi luar dari berpikir, dan hermeneutik adalah bagian dari berpikir itu sehingga bersifat filosofis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review Jurnal Dengan Mengacu Pada Kajian Seni

KISAH DIBALIK DINDING RAKSASA

Kajian Semiotika Dalam Visual Yang Membangun Personal Branding Rio Purba